Saturday, 7 December 2013

Desain Hijau 8: Hemat Energi dan Taman

[caption id="attachment_311" align="alignnone" width="300"]hemat energi hemat energi[/caption]

Jakarta - Banyak solusi yang dirancang untuk menekan dampak dari pemanasan global. Salah satunya yang dilakukan arsitek Ken Stucke dengan membuat arsitek ramah lingkungan.

Bagaimana caranya? Menurutnya, sekitar 50 persen energi dunia digunakan guna memproduksi dan melayani bangunan.

"Pendekatan arsitektur hijau sangat penting," katanya seperti dikutip dari situs livegreenblog.com.

Ken yang berasal dari perusahaan Environment Response Architecture (ERA) mengusulkan arsitektur bangunan hijau meliputi tiga hal.

Di antaranya, keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Rumah Jones yang berada di Johannesburg, Afrika Selatan adalah contoh sempurna.
Seperti perlindungan matahari, radiasi matahari, energi dan konsumsi air dilakukan secara hati-hati agar menciptakan rumah yang unik. Tentunya, serba hemat energi.

Ken melakukannya dengan salah satu cara yakni air hujan dipanen dan disimpan dalam tangki yang menampung 40 ribu liter air. Kedua, sistem panas matahari yang mampu menghasilkan air panas untuk ruang lantai bawah.

Lanskap juga membantu menggabungkan ruang internal dan eksternal rumah. Tapi Ken berhasil menciptakan iklim mikro di sekitar bangunan dan menanamnya dengan tanaman serba hijau.

No comments:

Post a Comment